Wednesday 13 November 2013

Ilmu #1

1 :
"Aduhai hati2 yang dirundung sedih dan resah, sungguh jangan pernah bertanya: "Apakah Allah menyayangi kita?"

Jangan pernah, dek.

Karena sepersejuta mili saja kasih sayang Allah diangkat dari dunia ini, maka semesta alam hancur lebur tinggal debu saja. Tak terbilang kasih sayang Allah kepada kita. Tak terbilang. Maka jikalau kita tidak bisa menggapai penjelasan itu lewat hal2 terlihat, ayo ambil wudhu, shalat, semoga kalian bisa menangis memahaminya."

2 :
"Katakanlah, adik2ku: "Aku tidak berdoa bahwa kau juga akan mencintaiku, tidak akan pernah. 

"Tapi aku selalu berdoa semoga Allah memberikan cinta yang mendekatkan kepada-Nya. Cinta yang menjauhkan dari maksiat, keburukan, dan kelamnya perasaan itu sendiri. Aku senantiasa berdoa semoga Allah memberikan cinta yang menuntun kebaikan lewat jalan kebaikan."

3 :
""Manusia adalah pengacara yang hebat untuk kesalahan diri sendiri. Tapi berubah jadi hakim yang mahsyur untuk kesalahan orang lain."

4 :

TULISAN : Tentang Suara

Bahasa pertama oleh seorang manusia yang baru lahir adalah bahasa suara. Bayi mengenal dunia di sekitarnya pertama kali melalui suara. Setelah itu baru bahasa rupa dan bahasa tulis. Ketika matipun, dan suara (melalui mulut) kita dikunci. Anggota tubuh semua akan bersuara memberikan saksi.
Al Quran pun diturunkan dengan “suara”, tidak serta merta lembaran kertas bertuliskan ayat Quran turun dari langit. Al Quran baru ditulis-dikumpulkan sebagai mushaf ketika terjadi perang dan banyak para penghafal yang syahid.
Saya memikirkan hal ini beberapa hari ini. Betapa lidah memang lebih tajam daripada pedang. Bahwa nasihat terbaik pun tentang bagaimana kita menjaga perkataan atau lebih baik diam.
Kejujuran pun diutarakan melalui suara, dari mulut. Seseorang berbohong atau jujur, mulut menjadi jalan keluarnya hal itu. Orang ramai berorasi menjanjikan ini dan itu, suara janji yang keluar itu akan ditagih tidak hanya di dunia saja.
Kesaksian pun diutarakan lewat suara, kesaksian dalam persidangan, bahkan kesaksian tentang ketauhidan.
Perempuan pun lemah oleh suara. Suara manis dan perhatian, serta bujuk rayu. Entah suara janji yang tidak pernah ditepati ataupun sekedar ucapan, “sudah makan atau belum?”
Banyak nasihat baik yang mengingatkan kita tentang berhati-hati mengeluarkan kata-kata. Pergunjingan yang dijual sebagai infotainment pun jika dilihat adalah sekumpulan suara yang busuk.
Tulisan seperti itu pun adalah bentuk suara. Suara yang diterjemahkan dalam bahasa tanda dari A-Z. Bahasa tulis, bahasa ketiga yang diterima manusia setelah suara dan rupa.

Maka berhati-hatilah dalam bersuara atau lebih baik diam. Kejujuran itu sangat penting. Orang boleh pandai setinggi langit tapi jika dia tidak jujur, dia akan menjadi musuh yang sangat mengerikan. Kebohongan hanya akan melahirkan kebohongan baru untuk menutup-nutupi kebohongan sebelumnya. # KURNIAWAN GUNADI


No comments:

Post a Comment