Anehnya sekejap semua sirna karena alasan
sederhana: Senyum.
Langit
berubah keemasan waktu itu, membungkus isi dunia entah dengan gemerlap apa.
Angkutan umum yang saya naiki melaju pelan. Saya duduk di dekat pintu,
menyaksikan sebuah rangkaian adegan tentang hidup. Merasa kecil di depan
keajaiban yang maha besar.
Di pinggiran
jalan, sekelompok orang berbuka puasa, bertiga, berlima, sendirian. Menegak air
pertamanya, membeli gorengan pertamanya, menerima rizki yang entah untuk
kesekian kalinya di hari itu. Bagai adegan film yang diperlambat, semua orang
tersenyum dengan caranya masing-masing. Wajah-wajah cerah yang penuh
kebahagiaan, tertumpah di sepanjang jalan. Saya mungkin tidak akan pernah
mengenal mereka, atau tahu latar belakang hidup mereka, mungkin saya tidak
seberuntung mereka, atau mereka tidak seberuntung saya. Tapi, semudah itu
membuat membuat kebahagiaan tersebar. Mensyukuri semua nikmat yang telah
diberikan, membuang semua keburukan yang pernah ada. Sesepele itu cinta
tersebar.
Saya,
tersenyum di sepanjang sisa perjalanan saya :)
Alhamdulillah.
No comments:
Post a Comment