Monday, 12 August 2013

WHAT BELONGS TO YOU, WILL COMES TO YOU


Pertengahan Juli, tepatnya di bulan Ramadhan, Allah tak henti-hentinya mengirimkan aku hadiah-hadiahNya. Dimulai dari tugas-tugas yang dapat diselesaikan satu persatu, keinginan mama yang dapat diwujudkan dan satu lagi hadiah yang patut dan harus aku syukurin, kehadiran seseorang yang berarti di masa lalu. Another thing that's been keeping me off the radar, actually, is someone that has been camping on my mind and heart for the past year. 

Sebetulnya kisah kami dimulai dari 12 tahun yang lalu, ketika aku pertama kali menginjakkan kaki di sebuat SMP di Surabaya, memiliki banyak teman dan mulai mengenal artinya suka atau bisa dibilang cinta monyet. Banyak hal yang kami bicarakan sewaktu kami pertama kali bertemu. Mulai dari bagaimana aku tidak begitu mempedulikan perasaan dia sewaktu SMP yang mana si kakak ini benar-benar tulus sayang katanya saat itu( dan aku percaya, itu tidak hanya katanya), ketika dia mencoba tetap setia untuk menunggu setelah lulus dari SMP, dan masih banyak hal-hal yang mengingatkan betapa saya dulu memiliki sebuah hubungan yang indah, tidak hanya masa lalu yang bisa dibilang kelam. Saya pernah memiliki cinta atau perasaan yang tulus dari seseorang yang mulai belajar untuk menyukai. Aku menyadari semua hal itu setelah 12 tahun berlalu. Setelah kami berbincang, setelah dia mengingatkan betapa 'tega'nya aku sebagai perempuan yang dicintai , dan beberapa 'bad things' yang seharusnya sudah terkubur, namun kami ulas kembali untuk merefleksikan diri, utamanya diri aku pribadi. Aku menyukai banyak hal tentangnya, mulai dari tatapan matanya, perhatiannya, saat aku jatuh sakit di UKS, surat-surat itu, saat kita pulang sekolah bersama, and many things that this time I'm still trying to remember.
Dan saat ini, setelah kami bertemu kembali, ada banyak hal yang membuat kami ingin saling menguatkan, mensupport apapun yang terjadi, belajar untuk mencintai orang yang kita sayang secara utuh, persahabatan, dan perasaan saling menghargai dan ingin memperbaiki untuk dapat menjadi sebaik-baiknya pasangan yang tidak sempurna.

Me and this someone had a couple of good moments to talk us through too, examine what went wrong, what's blocking our way and why didn't we make it in the end. Until on August 12,2013 (actually this feeling didn't need of date, because everyday we have a love moment), he gives me another opportunity to fix what I've done before. I believe, everyday is a second change. And I don't want to waste it anymore.

Everything happened so fast as time flew by and after passing all the tears, the fear and gloominess and the most importantly, all the prayers and hopes, I'm feeling rather grateful because I'm finally able to feel LOVED and to love by the one person that I always have been and am in love with. He's got everything I want and I need. And we have faith in reaching what could make us better ourself so I believe it's the best path God had lead me to and all that happened, had reasons behind them that gave me and others positivities. And I too believe, it's not the end yet.

I Love you, Kak.

Yours, Tita

No comments:

Post a Comment